Teori Ekonomi Makro
MAKALAH
( TEORI EKONOMI MAKRO )
OLEH :
NAMA : MUHAMMAD NUR ASWAR SAIFULLAH
KELAS : MAN 6 - 15
NIM : 105720544415
“ UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR “
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang ”TEORI EKONOMI MAKRO” ini. Makalah ini merupakan laporan yang dibuat sebagai bagian dalam memenuhi kriteria mata kuliah. Salam dan salawat kami kirimkan kepada junjungan kita tercinta Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, para sahabatnya serta seluruh kaum muslimin yang tetap teguh dalam ajaran beliau.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan disebabkan oleh kedangkalan dalam memahami teori, keterbatasan keahlian, dana, dan tenaga penulis. Semoga segala bantuan, dorongan, dan petunjuk serta bimbingan yang telah diberikan kepada kami dapat bernilai ibadah di sisi Allah Subhana wa Taala. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfat bagi kita semua, khususnya bagi penulis sendiri.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dankonsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah “ekonomi” sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan νόμος (nomos) yang berarti “peraturan, aturan, hukum”. Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.” Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Beberapa faktor yang memengaruhi sehingga jumlah kebutuhan seseorang berbeda dengan jumlah kebutuhan orang lain:
· Faktor ekonomi
· Faktor lingkungan sosial dan budaya
· Faktor Fisik
· Faktor Pendidikan
· Faktor Moral
Ilmu ekonomi sering dibedakan menjadi mikro dan makro ekonomi. Mikro ekonomi adalah bagian dari ilmu ekonomi yang berkenaan dengan kegiatan-kegiatan ekonomi dari unit-unit individual, sebagai bagian kecil dari keseluruhan kegiatan ekonomi, seperti kehidupan suatu perusahaan, harga dan upah, pembagian pendapatan total di antara berbagai industri. Ekonomi makro adalah bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari masalah ekonomi secara keseluruhan ( totalitet / aggregatif ). Maksud digunakan nya istilah aggregatif adalah untuk menekankan bahwa yang menjadi yang menjadi pusat perhatiannya adalah variabel-variabel total, seperti : pendapatan total (nasional/masyarakat/seluruh), tabungan masyarakat, investasi total, konsumsi nasional atau pembelanjaan masyarakat, produksi nasional, investasi total, dan bukannya penganalisaan yang terperinci atas komponen-komponen yang bersifat total itu. Alat utama ekonomi makro adalah pendapatan nasional dan analisa pendapatan nasional. Analisa pendapatan nasional berguna untuk mengukur secara statistik tentang besarnya pendapatan nasional, konsumsi nasional, tabungan dan investasi nasional. Makalah ini akan membahas mengenai kebijakan-kebijakan makro ekomoni yang ada di Indonesia dan masalah ekonomi yang terjadi.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Ekonomi Makro
2. Permasalahan Ekonomi Makro
3. Pemikiran model Ekonomi Makro
4. Pasar Makro dan Perilaku Makro
5. Tujuan Ekonomi Makro
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan ekonomi makro
2. Memperluas wawasan tentang ekonomi makro
3. Menuntut mahasiswa untuk memahami permasalahan ekonomi makro di indonesia
4. Mengetahui tujuan ekonomi makro bagi suatu negara
D. Metode dan Teknik penulisan
Berbagai metode dan teknik penuisan dapat kita gunakan. Namun dalam hal ini metode dan teknik penulisan yang kami gunakan dengan cara browsing internet dan kajian buku.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Ekonomi Makro
Ekonomi makro adalah bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari masalah ekonomi secara keseluruhan ( totalitet / aggregatif ). Maksud digunakannya istilah aggregatif adalah untuk menekankan bahwa yang menjadi yang menjadi pusat perhatiannya adalah variabel-variabel total, seperti : pendapatan total (nasional/masyarakat/seluruh), tabungan masyarakat, investasi total, konsumsi nasional atau pembelanjaan masyarakat, produksi nasional, investasi total, dan bukannya penganalisaan yang terperinci atas komponen-komponen yang bersifat total itu. Alat utama ekonomi makro adalah pendapatan nasional dan analisa pendapatan nasional. Analisa pendapatan nasional berguna untuk mengukur secara statistik tentang besarnya pendapatan nasional, konsumsi nasional, tabungan dan investasi nasional.
2. Permasalahan Ekonomi Makro
v Masalah Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidak mampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan. kemiskinan dapat juga dikatakan sebagai suatu standar tingkat hidup yang rendah yaitu adanya tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau golongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan. Standar kehidupan yang rendah ini secara langsung tampak pengaruhnya terhadap tingkat keadaan kesehatan kehidupan moral, dan rasa harga diri dari mereka yang tergolong sebagai orang miskin.
v Krisis nilai tukar
Krisis mata uang yang telah mengguncang Negara-negara Asia pada awal tahun 1997, akhirnya menerpa perekonomian Indonesia. Nilai tukar rupiah yang semula dikaitkan dengan dolar AS secara tetap mulai diguncang spekulan yang menyebabkan keguncangan pada perekonomian yang juga sangat tergantung pada pinjaman luar negeri sector swasta. Pemerintah menghadapi krisis nilai tukar ini dengan melakukan intervensi di pasar untuk menyelamatkan cadangan devisayang semakin menyusut. Pemerintah menerapkan kebijakan nilai tukar yang mengambang bebas sebagai pengganti kebijakan nilai tukar yang mengambang terkendali.
v Masalah inflasi
Masalah inflasi yang terjadi di Indonesia tidak terlepas kaitannya dengan masalah krisis nilai tukar rupiah dan krisis perbankan yang selama ini terjadi. Pada tahun 2004 tingkat inflasi Indonesia pernah mencapai angka 10,5%. Ini terjadi karena harga barang-barang terus naik sebagai akibat dari dorongan permintaan yang tinggi. Tingginya laju inflasi tersebut jelas melebihi sasaran inflasi BI sehingga BI perlu melakukan pengetatan di bidang moneter. Pengetatan moneter tidak dapat dilakukan secara drastic dan berlebihan karena akan mengancam kelangsungan proses penyehatan perbankan dan program restrukturisasi perusahaan.
v Pertumbuhan Ekonomi
Menurunnya kualitas pertumbuhan ekonomi tahun 2005-2006 tercermin dari anjloknya daya serap pertumbuhan ekonomi terhadap angkatan kerja. Bila di masa lalu setiap 1% pertumbuhan ekonomi mampu menciptakan lapangan kerja hingga 240 ribu maka pada 2005-2006 setiap pertumbuhan ekonomi hanya mampu menghasilkan 40-50 ribu lapangan kerja. Berkurangnya daya serap lapangan kerja berarti meningkatnya penduduk miskin dan tingkat pengangguran. Untuk menekan angka pengangguran dan kemiskinan, pemerintah perlu menyelamatkan industry-industri padat karya dan perbaikan irigasi bagi pertanian.
v Pengangguran
Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
Bila melihat kepada table, total pengangguran terbuka terjadi [aling besar di tahun 2008, dan melihat dari tahun ke tahun pengangguran terbuka di Indonesia mengalami penurunan dengan puncak nya di tahun 2013 penggangguran di Indonesia adalah yang paling sedikit dari tahun-tahun sebelumnya. Apabila kita melihat di tahun 2008 pengangguran di Indonesia mengenai sasaran yang paling banyak pada pendidikan Diploma dan Universitas, untuk sasaran pendidikan tersebut umumnya hal ini disebabkan oleh Kurangnya lapangan pekerjaan, Setiap tahunnya, Indonesia memiliki jumlah lulusan sekolah atau kuliah yang begitu tinggi. Jumlah yang sangat besar ini tidak seimbang dengan lapangan pekerjaan yang ada, baik yang di sediakan oleh pemerintah maupun swasta dan Tidak mau berwirausaha, Umumnya sesorang yang baru lulus sekolah/kuliah terpaku dalam mencari pekerjaan, seolah itu adalah tujuan yang sangat mutlak. Sehingga persaingan mencari pekerjaan lebih besar di bandingkan membuat suatu usaha. Dan diperingkat kedua di tahun 2008 pengangguran mengenai sasaran pendidikan yang bahkan tidak tamat SD(sekolah dasar), hal ini umunya disebabkan oleh Pendidikan yang rendah, Pendidikan yang rendah dpat menyebabkan seseorang kesulitan dalam mencari pekerjaan. Di karenakan semua perusahaan membutuhkan pegawai seminimal SMA.
Namun kenyataan nya pengangguran juga berhubungan dengan inflasi, karena kenaikan harga secara terus menerus, dikarenakan biaya produksi yang terus tinggi sehingga perusahaan menurunkan produksinya, sehingga permintaan terhadap tenaga kerja pun berkurang. Namun di tahun-tahun berikutnya angka pengangguran di Indonesia mulai mengalami penurunan, karena pemerintah mulai mengambil langkah gencar untuk mendorong masyarakat berwiraswasta, peningkatan mobilitas tenaga kerja dan modal, juga berusaha menekan impor dan memperbanyak ekspor.
v Perdagangan Internasional Ekspor dan Impor
BPS secara periodik menyajikan data statistik ekspor-impor barang(tradable goods). Data tersebut disusun dengan memanfaatkan dokumenpemberitahuan ekspor/impor barang yang diperoleh dari KantorPengawasan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC). Data ini termasuk kategoridata yang mempunyai tenggang waktu cukup singkat antarapengumpulan dan diseminasinya, yaitu hanya 2 (dua) bulan.Seperti halnya pencatatan Statistik Ekspor yang sudah menggunakansistem perdagangan umum (general trade system), maka sejak Januari 2008pencatatan Statistik Impor pun menggunakan sistem perdagangan umum(general trade system) di mana barang yang masuk ke daerah Pabean Indonesia dicatat sebagai impor baik melalui Kawasan Berikat maupunDaerah Pabean Indonesia Lainnya.Data ekspor-impor disajikan untuk memberikan informasi mengenaikinerja perdagangan luar negeri Indonesia. Data yang disajikan mencakupvolume maupun nilai, termasuk data yang dirinci menurut komoditas (jenisbarang dan kelompok barang), negara tujuan/asal negara, dan pelabuhanmuat/bongkar barang.Bagi pemerintah, statistik ekspor-impor berguna dalam merumuskankebijakan dan memantau kinerja perekonomian. Di samping itu, statistic tersebut dipakai pula dalam penyusunan Produk Domestik Bruto (PDB) danNeraca Pembayaran (Balance of Payment/BOP). Bagi swasta dan akademisi,statistik tersebut dapat dipakai untuk berbagai analisis dalam penelitian ekonomi dan sosial. Pencatatan data ekspor-impor dilakukan oleh BPS sesuai rekomendasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), United Nations Statistical Division(UNSD). Berdasarkan rekomendasi tersebut, BPS mengambil wilayah pabean (the custom fronter)
sebagai wilayah statistik. Wilayah pabean inidipilih karena sumber datanya berupa dokumen ekspor-impor yang harusmelalui penyelesaian pabean (customs declaration). Metode pengumpulandata tersebut juga dilakukan oleh negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Australia, dan negara-negara ASEAN.
3. Pemikiran Ekonomi Makro
ilmu ekonomi makro memfokuskan pembahasannya pada gejala - gejala perekonomian secara keseluruhan, secara totalitas, atau gejala umumnya. contoh ekonomi makro adalah membahas pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan pengangguran. dalam membahas pertumbuhan ekonomi, yang dibahas adalah pertumbuhan kegiatan ekonomi pada umumnya, bukan pertumbuhan satu atau dua pelaku ekonomi tertentu. begitu juga dalam membahas inflasi, yang dibahas adalah kecenderungan terjadinya kenaikan harga - harga barang/jasa pada umumnya, bukan kenaikan harga barang tertentu saja.
4. Pasar Makro dan Perilaku Makro
Dalam analisa ekonomi makro kita melihat kegiatan ekonomi nasional secara lebih menyeluruh dibanding dengan apa yang kita pelajari dalam ekonomi Mikro. Kita tidak lagi melihat pasar beras, pasan blue jeans, pasar rokok kretek, pasar Honda secana sendiri-sendiri. mi sesuai dengan pengertian mengenai “pengendalian umum” di alas. Di sini kita melihat pasar-pasar tersebut dan pasar-pasar barang/jasa lainnya sebagai satu pasar besar, yang kita ben nama “pasar barang”. Tetapi dalam ekonomi makro kita tidak hanya mempelajani satu pasar ini saja. Perekonomian nasional kita lihat sebagai suatu sistem yang terdiri dan empat pasar besar yang saling berhubungan satu sama lain, yaitu:
(a) Pasar Barang
(b) Pasar Uang
(c) Pasar Tenaga Kerja
(d) Pasar Luar Negeri
Di pasar luar negeri permintaan akan barang ekspor kita he. sama dengan penawaran akan barang tersebut menentukan harga rata-rata ekspor kita dan kuantitas atau volume ekspor, Harga – harga dikalikan volume ekspor memberikan penerimaan devisa ekspor. Di pasar yang sama permintaan masyarakat kita akan barang-barang impor dan menentukan harga rata-rata impor dan ‘ volume impor. Juga di sini, harga rata-rata dikalikan volume import memberikan pengeluaran devisa kita untuk impor barang-barang/jasa tersebut. Untuk pasar luar negeri, seringkali menggabungkan pasar eksport dan pasar impor dan mengamai apa yang terjadi dengan:
(a) Neraca Perdagangan, yaitu penerimaan devisa ekspor dikurangi pengeluaran devisa untuk import atau Neraca Pembayaran apabila kila ingin pula mengetahui tentang aliran keluar-masuknya modal
(b) Dasar Penukaran Luar Negeri(terms of trade), yaitu harga rata-rata ekspor kita dibagi dengan harga rata-rata impor kita.
(c) Cadangan Devisa, yaitu persediaan devisa yang kita pun pada awal tahun plus saldo neraca pembayaran.
Dalam teori ekonomi makro mempelajari faktor-faktor apa yang mempengaruhi P dan Q di masing-masing pasar. Karena P dan Q tersebut adalah hasil pertemuan (atau perpotongan) antara kurva permintaan dan kurva penawaran, maka ini berarti bahwa teori ekonomi makro pada pokoknya mempelajari faktor-faktor apa yang mempengaruhi posisi kurva permintaan dan penawaran di masingmasing pasar.
Selanjutnya dengan diketahuinya faktor-faktor ini dan pengaruhnya terhadap posisi kurva permintaan dan penawaran, maka kita selanjutnya bisa menanyakan faktor-faktor mana di antara semua factor-faktor tersebut yang bisa dipengaruhi oleh pemerintah melalui kebijaksanaan-kebijaksanaan ekonominya. Dengan demikian kita bisa mengetahui kebijaksanaan-kebijaksanaan mana yang bisa digunakan oleh pemerintah untuk mempengaruhi P dan Q di masing-masing pasar. Inilah tujuan akhir dan mempelajari teori makro, yaitu untuk digunakan sebagai petunjuk bagi pemilihan atau perumusan kebijaksanaan.
b.Lima Pelaku Makro
Dalam teori makro kita menggolongkan orang-orarig atau lembaga-lembaga yang melakukan kegiatan ekonomi menjadi limo kelompok besar, yaitu:
(a) Rumah Tangga,
(b) Produsen,
(c) Pemerintah,
(d) Lembaga-lembaga Keuangan,
(e) Negara-negara Lain.
Kegiatan dan kelima kelompok pelaku ini serta kaitannya dengan keempat pasar di atas dimana :
> Permintaan :
1. Pengeluaran konsumsi oleh Rumah Tangga
2. Belanja barang oleh Pemerintah
3. Investasi oleh Perusahaan
4. Ekspor ke luar negeri
5. Kebutuhan tenaga kerja oleh Pemerintah
6. Kebutuhan tenaga kerja oleh Perusahaan
7. Kebutuhan uang tunai dan kredit
8. Kebutuhan Rumah Tangga akan uang tunai
9. Kebutuhan Perusahaan-perusahaan Asing akan rupiah
> Penawaran
Hasil produksi dalam negeri
Impor dan luar negeri
Tenaga kerja yang disediakan oleh Rumah Tangga
Suplai uang kartal
Tabungan Rumah Tangga
Suplai uang giral
Suplai dana luar negeri.
* Kelompok Rumah Tangga melakukan kegiatan-kegiatan pokok seperti:
(a) menerima penghasilan dan para produsen dan “penjualan” teraga kerja mereka (upah), deviden, dan dan menyewakan tanah hak milik mereka.
(b) menerima penghasilan dari lembaga keuangan berupa bunga atas simpanan-simpanan mereka;
(c) membelanjakan penghasilan tersebut di pasar barang (sebagai konsumen);
(d) menyisihkan sisa dan penghasilan tersebut untuk ditabung pada lembaga-lembaga keuangan;
(e) membayar pajak kepada pemerintah;
(f) masuk dalam pasar uang sebagai “peminta” (demanders) karena kebutuhan mereka akan uang tunal untuk misalnya transaksi sehari-hari.
**Kelompok Produsen melakukan kegiatan-kegiatan pokok berupa:
(a) memproduksikan dan menjual barang-barang/jasa-jasa (yaitu sebagai supplier di pasar barang);
(b) Menyewa/menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh kelompok rumah tangga untuk proses produksi;
(c) menentukan pembelian barang-barang modal dan stok barang-barang lain (selaku investor masuk dalam pasar barang sebagai peminta atau demander);
(d) meminta kredit dan lembaga keuangan untuk membiayai investasi mereka (sebagai demander di pasar uang);
(e) membayar pajak.
***Kelompok Lembaga Keuangan mencakup semua bank-bank dan lembaga-lembaga keuangan lainnya kecuali bank sentral (Bank Indonesia), Kegiatan mereka berupa:
(a) menerima simpanan/deposito dan rumah tangga;
(b) menyediakan kredit dan uang giral (sebagai supplier dalam pasar uang).
(c) Pemerintah (termasuk di dalamnya bank sentral) melakukan kegiatan berupa:
– menarik pajak langsung dan tak langsung;
– membelanjakan penerimaan negara untuk membeli barang-barang kebutuhan pernerintah (sebagai demander di pasar barang),
– meminjam uang dan luar negeri;
– menyewa tenaga kerja (sebagai demander di pasar tenaga kerja);
– menyediakan kebutuhan uang (kartal) bagi masyarakat (sebagai supplier di pasar uang).
Negara-negara lain:
(a) menyediakan kebutuhan barang impor (sebagai supplier di pasar barang);
(b) membeli hasil-hasil ekspor kita (sebagai demander di pasar barang);
(c) menyediakan kredit untuk pemerintah dan swasta dalam negeri;
(d) membeli dan pasar barang untuk kebutuhan cabrng perusahaannya di Indonesia (sebagai investor);
(e) masuk ke dalam pasar uang dalam negeri sebagai penyalur uang (devisa) dan luar negeri (sebagai supplier dana) dan sebagai peminta kredit dan uang kartal rupiah untuk kebutuhan cabang-cabang perusahaan mereka di Indonesia (demander akan dana). (Singkatnya, sebagai penghubung pasar uang dalam negeri dengan pasar uang luar negeri).
5. Tujuan Ekonomi Makro
Tujuan ilmu ekonomi makro adalah untuk memahami peristiwa ekonomi dan untuk memperbaiki kebijakan ekonomi. Selain itu juga ada tingkat kesempatan kerja yang tinggi ,kapasitas produksi nasional yang tinggi, tingkat pendapatan nasional dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi ,keadaan perekonomian yang stabil, neraca pembayaran luar negeri yang seimbang dan distribusi pendapatan yang merata. Tujuan Kebijakan ekonomi makro menstabilkan kegiatan ekonomi, mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja tanpa inflasi, menghindari masalah inflasi, menciptakan pertumbuhan ekonomi yang teguh, mewujudkan kekukuhan neraca pembayaran. Menstabilkan Kegiatan Ekonomi tingkat penggunaan tenaga kerja adalah tinggi tingkat harga tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Tujuan menstabilkan ekonomi berarti pula keinginan untuk menghindari fluktuasi yang tajam dalam kegiatan ekonomi dari waktu ke waktu. Tujuan ekonomi makro adalah sebagai berikut mengnalisa sejauh mana penggunaan sumber daya di dalam kegiatan perekonomian, menganalisa kestabilan perekonomian khususnya bidang moneter, menganalisa pertumbuhan perekonomian.
BAB III
PENUTUP
A). Kesimpulan
Ekonomi makro adalah bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari masalah ekonomi secara keseluruhan ( totalitet / aggregatif ). Maksud digunakannya istilah aggregatif adalah untuk menekankan bahwa yang menjadi yang menjadi pusat perhatiannya adalah variabel-variabel total, seperti : pendapatan total (nasional/masyarakat/seluruh), tabungan masyarakat, investasi total, konsumsi nasional atau pembelanjaan masyarakat, produksi nasional, investasi total, dan bukannya penganalisaan yang terperinci atas komponen-komponen yang bersifat total itu. Alat utama ekonomi makro adalah pendapatan nasional dan analisa pendapatan nasional. Analisa pendapatan nasional berguna untuk mengukur secara statistik tentang besarnya pendapatan nasional, konsumsi nasional, tabungan dan investasi nasional. Permasalahn pada ekonomi makro membahas tentang kemiskinan, nilai tukar, inflasi, pertumbuhan ekonomi, dll. Tujuan dari ekonomi makro yaitu antara lain memahami peristiwa ekonomi dan untuk memperbaiki kebijakan ekonomi. Selain itu juga ada tingkat kesempatan kerja yang tinggi ,kapasitas produksi nasional yang tinggi, tingkat pendapatan nasional dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi ,keadaan perekonomian yang stabil, neraca pembayaran luar negeri yang seimbang dan distribusi pendapatan yang merata.
DAFTAR PUSTAKA
https://bayu96ekonomos.wordpress.com/modul-materikuliah/pengantar-ekonomi-makro/
https://www.academia.edu/9502680/Ekonomi_Makro
http://dilihatya.blogspot.co.id/2014/05/ini-dia-contoh-makalah-ekonomi-makro.html
0 Response to "Teori Ekonomi Makro"
Post a Comment